Danau Toba, Rumah untuk Berbagi Rasa
Mungkin,
sudah tak terhitung banyaknya, kawan-kawan yang menulis review
perjalanan mereka ke objek wisata terkenal, Danau Toba. Tapi saya tetap
akan menulis menurut persepsi saya :)
Jarak antara Medan dan Danau Toba tidak terlalu jauh, tapi bukan
perjalanan yang singkat juga.
Sekitar 4-5 jam jika mengendarai mobil
atau bus. Tapi pemandangan yang akan kita nikmati
benar-benar bisa
membayar semua kelelahan di perjalanan.
Saya rasa, tidak perlu saya menjelaskan panjang lebar tentang danau vulkanik
terbesar ke dua di dunia milik Sumatera Utara ini. Perpaduan
antara birunya air berbatasan dengan langit yang maha luas dipadukan
dengan hutan yang memagarinya, sempurna.
Segala penat hilang, segala kegamangan dituntaskan.
Alam yang tenang
benar-benar rumah bagi semua orang yang butuh menyembuhkan jiwa.
Bukan hanya itu, saya sebenarnya juga sangat tertarik mengulik tentang
budaya yang menyelimuti
Danau Toba, tapi sayangnya belum diberi
kesempatan untuk berbincang langsung dengan warga setempat. Hanya mitos
tentang seekor ikan yang menjelma wanita cantik yang lantas menjadi
legenda terbentuknya danau inilah yang saya ketahui.
Meski begitu, eksistensi Danau Toba sebagai objek wisata yang mendunia
sudah tidak lagi diragukan. Berkembangnya bisnis cottage dan souvenir di
tuk-tuk dan samosir menjadi bukti
bahwa bisnis wisata tumbuh dengan
sangat baik di tempat ini.
Tapi tetap saja, yang menjadi favorit saya adalah menatap pagi yang pelan-pelan merangkak, menawarkan senyap yang khidmat, diantara birunya langit dan para penduduk lokal yang menebar jala.
Sungguh pengalam yang membuat saya ingin kembali menyapa dan
bercengkrama denga Danau Toba.
Comments
Post a Comment