Posts

Showing posts from 2014

Akhir Pekan ala Mikie FunLand

Image
Seru-seruan di gerbang masuk FunLand Oke, kejadiannya baru dua hari yang lalu jadi masih fresh di kepala gimana rasanya nyobain permainan di Funland Mikie Holiday. Sebenarnya ane udah kepingin ke funland sejak beberapa bulan yang lalu, tapi nggak kesampean terus. Penampakan yang lagi tepar setelah nyobain Tsunami :D Nah, hari jum`at kemarin diajakin sama temen buat ke salah satu taman bermain paling terkenal di Berastagi. Kenapa? karena di Funland ini ada lebih dari 40 wahana  permainan yang ditujukan tidak hanya untuk anak-anak tapi juga buat kita-kita yang udah gede tapi masih pengin seru-seruan. Enaknya lagi, kita cuma perlu bayar 90 Ribu dan kita udah bisa main semuanya sampai puas, apalagi kalau punya kartu discount (bisa dapat potongan 50 sampai 100%). Kendalanya cuma satu, jaraknya dari Medan sekitar 2 jam. Kalau mau naik bus bisa dari simpang pos dan naik bus sinabung, tapi kalau memutuskan untuk konvoi kereta rame-rame bisa lebih seru lagi. Singkat cerita, karena

TOP 10 Secret Mission in Kreatif

Image
Top 10 untuk game secret mission in kreatif (atas kanan : Eka, Yopi, Fajri, Hamdan, Putri. bawah kanan : Yudi, Tirta, Sandi, Reza, Nisa) Seperti janji ane semalem, hari ini kita review sepuluh kru yang berhasil masuk dalam babak sepuluh besar. Ada empat cewek dan enam cowok yang akhirnya bersaing. dan di babak ini mereka musti cerdas bermain strategi (bertahan atau mulai menyerang). Unexpected, jagoan ane harus gugur dibabak pertama sepuluh besar. Mereka cukup kuat sehingga di vote untuk dikeluarkan dari tim. Dalam babak sepuluh besar, terdapat dua game kelompok Sewing people dan Inside plate . Sewing people itu permainan yang menguji ketangkasan dan kecepatan. Dibutuhkan tehnik dan kerja sama tim dalam permainan ini. Ane agak susah menjelaskan rincian permainannya, kalau penasaran, coba cek aja videonya di link ini sewing people , di babak ini Nisa dan Reza tereliminasi.  Kalau inside plate permainan yang agak-agak nyeleneh. Berhubung kita gabung di ukm pers, maka game i

KREATIF on “SECRET MISSION”

Image
Peserta (kru kreatif) yang berpartisipasi dalam game secret mission Gara-gara ditodong junior kreatif, hari ini ane sama yokko akhirnya memutuskan untuk datang ke sekret yang letaknya di depan lapangan basket Unimed. Gitu sampai, kondisi sekret dan parkiran lengang. Meskipun ada banyak sepeda motor, tapi nggak ada orang sama sekali. Ternyata tersangka-tersangkanya udah numpuk di ujung lapangan sepak bola dan lapangan voli yang letaknya sebelahan dengan lapangan basket. Berhubung ane dan yokko datangnya kesiangan, kita ketinggalan banyak momen seru. A number game and switch Kami cuma sempat ngerecord mulai dari pertengahan game engklek seribu. Engklek seribu ini permainan tradisional yang biasa dimainkan sama anak umur tujuh sampai sepuluh tahun-an. Yang dibutuhkan dalam permainan ini sebenarnya ketepatan dan kesabaran. Dan saya terbukti cukup sabar tapi nggak cukup tepat menembak sasaran :( , buktinya meski saya berhasil sampai di base terakhir tapi nggak berhasil menc

Seberkas Senja Di Mata Tua

Image
Pagi yang sangat biasa, diawali hunusan matahari yang menebas belantara kabut sisa semalam. Seorang tua telah terjaga cukup lama dari tidurnya, membereskan kasur yang isinya bukan kapuk melainkan perca-perca goni yang dipungutinya dari tempat pembuangan pabrik tepung, tiga kilometer dari rumahnya. Dengan tangan yang gemetar, pria kurus kerempeng itu menyiapkan sarapan istimewanya, segelas teh hangat tanpa gula dan kue rasidah yang juga tanpa gula. Dia bukan takut diabetesnya kumat atau kadar kolesterolnya meningkat, toh dia tak pernah ke rumah sakit meski paru-parunya tak lagi sehat. Dia hanya tak punya uang untuk segenggam gula. Upah membajak sawah semalam hanya cukup ditukarkan tepung roti dan segenggam bawang merah. Apalagi hari ini dia harus absen mencumbui padi-padi milik juragan haji. Meski dia sudah bersikeras, toh juragan tetap maghfum dengan maklumat kepala desa yang mengharuskan seluruh kegiatan kampung di nonaktifkan selama sehari penuh untuk keperluan pen

Cinta Seekor Tarantula

Image
Aku Cuma bisa bungkam, dalam genggamanku ada jemari keriput yang erat mencengkram. Tak ingin berpisah meski dalam diam. Terbujur didepanku, sesosok tubuh menggelambir yang dilengan kanannya tersulur selang putih berisi cairan bening kemerahan, sedang lewat hidungnya nafas berat menyesakkan di hembuskan. Dadanya turun-naik, kadang cepat, tak jarang amat lambat, sedangkan rambutnya yang keperakan tergerai tutupi bantal. Tak seorangpun tau, dan aku tak peduli ada yang tau atau tidak. Cintaku pada tubuh tua di atas ranjang berseprai putih itu laksana jejaring laba-laba yang menggantung membentuk jelaga. Jauh tak terjangkau, tipis tak terlihat, namun kuat melekat membenam nun jauh di sel-sel sensorik, juga motorik tubuh. Melilit hatinya yang merapuh, membingkai ingatan yang melapuk. Aku masih menggenggam jemari keriput itu, saat pintu berdecit dan seorang wanita berpenampilan menarik perlahan masuk. Tangan kanannya menjinjing kantong plastik berwarna putih. Dingin dilemparnya sekilas

Bulan Merah Darah Di Matanya

Image
Aku berpacu dalam langkah yang semakin memburu. Sementara malam mengungkung menyesaki rongga mata. Dalam keremangan dan ketakutan yang menyiksa,aku terjerambab. Langkahku dihentikan segunduk tanah bekas galian. Darah mengucur dari lubang hidung, menguarkan bau amis yang bercampur lumpur dan kotoran anjing. Ku coba bertumpu pada dua kaki yang sudah lelah. Tapi gagal, aku tersungkur lagi. Saat itulah mataku menangkap lukisan langit hitam kelam seperti kopi pahit kesukaan ayah. Terpatri diatasnya, seonggok bulan merah darah yang menyusupkan rasa ngeri di ubun-ubun otakku. Tersentak dari lamunan, ekor mata menangkap sesosok bayangan hitam mendekat. Tiap detik semakin rapat, detak jantung kian cepat. Tak kan ku berikan nyawa ini untuk psikopat gila sepertinya, aku membatin. Karnanya, tungkai kaki ini ku paksa menegak, meski sakitnya menikam ulu hati. Terseret-seret langkahku, dengan darah yang masih mengucur perlahan lewat lubang hidung. Langkah-langkah itu masih memburu, padahal n

BATU (cerpen)

Image
Ilustrasi - Doc Kreatif Dalam dunia 8x10 meter aku terdiam, membeku, tak lagi mampu memburu waktu. Sekelilingku juga sama, jiwa-jiwa yang tlah membatu dan tak mampu memburu waktu. Dalam satu garis horizontal kami bertemu, membentang busur pandang di satu titik temu. Sekelebat cahaya mendistorsi ingatanku, menarik-narik nalar ke lorong waktu, dimana dulu jiwaku belum jadi batu. Dimana sulur-sulur nadi yang berdetak, dialiri nafsu tuk berburu masa depan.Tapi sekarang aku tlah bertransformasi jadi batu, dan batu adalah batu, tak mampu apa-apa kecuali memandang di satu titik semu. Sepuluh hari, empat minggu, enam bulan, satu tahun, dua bulan, tiga minggu, empat hari, aku mulai lelah. Lelah karna hanya memandang tak mampu bicara, lelah karna selalu salah meski tak ucapkan apa-apa, lelah karna berfikir sesuai fakta pun sudah tak bisa. Tapi aku resah, sekelilingku tak ada yang berubah. Batu-batu disekelilingku tak ada yang terlihat lelah, mereka bahkan nyaman memandang di satu ti

Rinduku pada Ayah

Rindu ku pada ayah, Rindu hati pada nurani Rindu sentuhan pada jemari Rindu ku pada ayah, Rindu bulan pada malam Rindu siang pada mentari Rindu ku pada ayah Selaksa doa yang tak sampai Segenggam rindu terlanjur karam Penggalan kisah yang tak khatam Rindu ku pada ayah, Rindu pungguk nantikan bu l an ___ Balada Perempuan - 2012

Rindu

Ku kabar kan pada mu lewat angin Bahwa aku masih di sini seperti dulu Merenung di bilik persegi Tempat kita dulu menertawakan waktu Masih ku berharap Kau disampingku menemani resah Yang menjelma kekosongan Karna mimpi ku tak lagi nyata Ia serupa kabut yang membelit mata Tak ku sanggup lagi sepertinya Namun hutang ini harus lunas Dan aku masih ingat Kau kata di samping telingaku yang hampir tuli Kita disini bukan hanya untuk kita Tapi untuk janji yang terlanjur membelit jantung                                                                 Unimed, 29 Februari 2012 ____ Balada Perempuan - 2012

Perempuan-perempuan dalam pelukan malam

Menari diiringi desau nafas yang birahi Bergelinjangan seperti ombak murka di bibir pantai Terkapar diatas ranjang sewarna malam Dalam remang, perempuan telanjang Menanggalkan malu, cinta, dunia, bahkan Luka Luka mati suri dalam diri yang sudah khatam Pun, nadi masih berdenyut Untuk Dia yang menanti pulang. _____ Balada Perempuan - 2012

Paradoks

Pagi sudah usang Sejuk berangsur hilang Aku memandang langit Lewat jendela kamar Menggenggam koran yang isinya cuma bualan ____ Balada Perempuan - 2012

Menyusuri Eksotisme Gua Kampret

Image
Liburan kali ini, saya dan beberapa teman dari medan  memutuskan untuk mencari suasana baru. Jika biasanya kami menghabiskan akhir pekan dengan menjajal kemampuan menaklukan gunung, air terjun atau sekedar bersantai di pesisir pantai, kali ini kami mencoba menyusuri gua. Pilihan kami jatuh pada gua kampret (bat cave), alasannya tentu saja karena tertarik untuk melihat kampret atau biasa juga disebut kalelawar dari jarak dekat. Seperti yang kita ketahui, kalelawar adalah hewan nocturnal yang sangat menyukai tempat-tempat gelap dan lembab, dia juga terbiasa berburu di malam hari. Dengan menggunakan tiga sepeda motor, saya dan teman-teman pun bertolak dari medan. Sekitar pukul dua belas siang, kami tiba di pintu gerbang (loketing) bukit lawang. Sekedar informasi, di bukit lawang terdapat banyak sekali pungutan liar. Jangan lupa meminta tiket masuk setelah membayar di gerbang kedatangan, karena jika tidak diminta maka petugas terkadang lupa memberikan tiket masuk, alhasil

Hallyu Wave Terkait Budaya dan Karakter Anak Muda (Sekedar Opini)

Image
Hallyu Wave atau jika kita indonesiakan maknanya menjadi gelombang Hallyu –hallyu sendiri mengacu pada budaya korea–. Nah umumnya di Indonesia, hallyu wave ini diartikan bebas menjadi upaya penyebaran budaya korea melalui dunia entertain, baik itu film, drama dan musik. Di Indonesia sendiri, Hallyu Wave ini kerap menjadi kontroversi. Sebagian orang merasa bahwa masuknya budaya lain (korea) dapat mengikis kepedulian bangsa Indonesia terhadap budayanya sendiri. Sebagian teman dekat saya bahkan mengolok-olok bahwa idol korea hanya menjual tampang, sering lypsinc di panggung dan hanya bisa mengumbar gerakan tubuh yang erotis. Padahal, jika saya telaah lebih dalam, fenomena Hallyu wave ini dapat menjadi cerminan bagi Negara-negara lain yang berniat untuk merubah posisi dari Negara berkembang menjadi Negara maju. Menurut pandangan saya, korea tidak serta-merta sukses menempatkan dunia industri musik dan film mereka tanpa perencanaan yang matang. Sudah sejak awal tahun 2000an, ko

MAKAN (cerpen)

“Lapar kak.” anak lelaki itu bergelung dibalik selimut. Seorang wanita muda membawakan sepiring nasi yang masih mengepul. Ditangan kirinya, dia menggenggam sebotol kecap dan seplastik kerupuk ikan berwarna putih. “Kerupuknya jangan dihabiskan ya. Sisakan untuk besok.” Anak laki-laki itu mengangguk. “Kalau besok nggak hujan. Mungkin banyak yang beli es bikinan kakak.” Lagi-lagi lawan bicaranya hanya mengangguk. ***** “Jangan dimakan.” Teriakanku ternyata mengejutkan si bungsu. Kue kering ditangannya jatuh, tepat dibawah genangan lumpur berwarna kecoklatan. Matanya menyiratkan pertanyaan. “Kue itu sudah jorok. Nanti kamu sakit perut.” “Tapi aku lapar, Mak.” “Sebentar lagi kita sampai.” ucapku memberi semangat. Jalan yang kami lalui memang agak becek. Hujan berkepanjangan di kota ini menyebabkan genangan air dimana-mana, bahkan, banjir. Seminggu yang lalu, kampung kami di kepung air. Lalu seketika rumah-rumah tergenang termasuk tempat tinggal kami. “Capek Mak.” “Rumah