KETIKA HEWAN TERNAK MASUK MALL


Di Zaman yang serba Android dan gadget canggih, mungkin enggak kalau anak-anak SD hanya pernah melihat kuda, sapi dan biri-biri hanya melalui layar televisi, layar ponsel dan lembaran buku?
Kalau ngobrol sama teman sebaya yang lahir di tahun 80an atau 90an, kita masih sering bertukar cerita tentang seru dan seramnya berkendara di atas punggung kerbau, berenang melawan arus sungai hingga kaki tergores batu licin, atau sekedar mengejar-ngejar ayam di pekarangan belakang rumah.
Tapi sekarang udah beda, anak-anak udah pada melek tekhnologi (katanya :D), bocah-bocah kecil itu bahkan lebih jago mengoperasikan ponsel cerdas dibandingkan orang tua mereka. 

Ini pengalaman pribadi orang tua saya. Meski ponsel sudah bertransformasi berjuta-juta kali dan mengalami evolusi yang lebih absurd dibandingkan evolusi manusia, tapi emak dan bapak saya masih setia dengan ponsel merk n***a yang layarnya masih kuning dan keypadnya masih berbahan karet. Alasannya sederhana, mereka hanya butuh ponsel untuk terima telepon dan kirim sms, jadi enggak mau ribet dan lebih memilih yang aplikasinya paling sederhanya.


Kalau dipikir-pikir, anak-anak memang lebih mudah menyerap informasi dan teknologi membawa bocah-bocah ini pada satu fase modrenisasi global. Tapi pertanyaannya, apakah baik-baik saja jika bocah-bocah ini terus bergantung dengan smartphone dan hingga dewasa hanya pernah melihat dan mendengar suara kuda dan ayam hanya melalui layar ponsel?

Nah, tulisan ini muncul karena saya melihat sebuah pameran bertajuk Ranch Advanture di salah satu mall popular di kota medan. Pihak panitia mendatangkan seekor kuda asli, empat ekor biri-biri, beberapa ekor kelinci dan sekolam ikan kecil untuk di tempatkan pada kandang-kandang terbuka yang terbuat dari jerami di dalam area pameran.


Bocah-bocah berusia satu hingga sepuluh tahun didampingi orang tua mereka, diizinkan berdekatan dengan para binatang ternak dan boleh menyentuh bahkan memancing ikan yang ditempatkan dalam sebuah kolam. Ya, berhubung acara ini diselenggarakan oleh salah satu produk susu sapi dengan dominasi warna kuning pada kemasannya, maka syarat untuk memasuki area adalah pembelian produk dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Tapi menurut saya, acara ini sangat brilian. Anak-anak diperkenalkan kembali dengan lingkungan dan diajari untuk berinteraksi. Mereka dapat melihat hewan ternak lebih dekat, mereka akan menjadi lebih kritis, karena saat dihadapkan pada hal yang baru, mereka akan banyak bertanya. Kebanyakan pertanyaan yang dilontarkan anak-anak adalah tentang biri-biri dan kuda, usia dan apa yang biasanya dimakan oleh hewan tersebut. Sedangkan orang tua dapat memberi informasi tambahan tentang manfaat dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.



Yah, meskipun sebenarnya agak kasian dengan hewan-hewan itu. Karena  udara mall yang dingin dan keramaian yang disebabkan oleh pengunjung sepertinya membuat para hewan ini tidak terlalu nyaman. Mungkin, next event penyelenggara bisa mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan berada di tempat terbuka agar hewan yang dipamerkan juga bisa lebih variatif.    

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Kenangan

Napak Tilas Menulis Blog

Tak Mampu Berpaling dari Makanan Enak dan Segala yang Lucu